Riauterkini-PEKANBARU-— Dalam rangka memperkuat ketahanan sosial dan menjaga kerukunan umat beragama di Provinsi Riau, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, dipimpin oleh Ketua Umum Prof. Dr. H. Ilyas Husti, melakukan sinergi bersama Komando Daerah Militer (Kodam) XIX/Tuanku Tambusai. Acara tersebut berlangsung pada Selasa (11/11/2025) di Aula Kaharuddin Nasution, Makodam XIX/Tuanku Tambusai, Pekanbaru, dalam forum Komunikasi Sosial (Komsos) Komponen Masyarakat TA 2025.
Acara yang dipimpin oleh Kasdam XIX/TT Brigjen TNI Rudi Hermawan, S.E., M.M., mewakili Pangdam XIX/TT Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo, dihadiri oleh berbagai tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuka paguyuban, serta jajaran MUI Riau. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen semua pihak untuk memperkuat kemitraan antara unsur keagamaan, militer, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas sosial dan kerukunan di wilayah ini.
Prof. Ilyas Husti menegaskan bahwa kolaborasi strategis antara MUI dan TNI sangat penting untuk menjaga kerukunan, stabilitas, sekaligus ketahanan sosial di Provinsi Riau. “Kami menyambut baik inisiatif Kodam XIX/Tuanku Tambusai menyelenggarakan Komsos ini. Kehadiran MUI dan tokoh agama di sini adalah bukti komitmen kami untuk berdiri di garda terdepan bersama TNI dalam menguatkan fondasi kerukunan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Kasdam Rudi Hermawan menegaskan bahwa pertahanan negara bukan hanya tanggung jawab TNI, melainkan seluruh komponen bangsa. “Negara kita luas dan jumlah TNI terbatas, sehingga perlu peran serta dari semua komponen bangsa. TNI adalah kekuatan inti, dan masyarakat adalah komponen pendukung dalam mempertahankan NKRI,” ungkapnya. Ia juga menyoroti nilai gotong-royong sebagai jati diri bangsa yang harus terus dijaga bersama.
Isu radikalisme dan penyebaran hoaks menjadi sorotan utama dalam pertemuan tersebut. Prof. Ilyas menyampaikan bahwa tugas ulama kini bukan hanya membimbing umat, tetapi juga membentengi aqidah dan pemikiran masyarakat dari infiltrasi paham-paham yang dapat memecah persatuan bangsa. Sementara Kasdam menegaskan bahwa nilai gotong-royong khas Indonesia perlu dihidupkan kembali agar bersama-sama bisa menangkal radikalisme dan hoaks yang mengancam persatuan.
Dalam forum ini, MUI Riau memberikan apresiasi atas prestasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Riau yang telah menempati peringkat kedua nasional sebagai forum kerukunan terbaik. “Prestasi FKUB Riau harus jadi inspirasi. Mari jadikan sinergi ulama, umara, dan TNI sebagai kekuatan untuk menjadikan Riau tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga sejahtera dan harmonis secara batiniah. Kita harus bisa meraih peringkat pertama,” tutur Prof. Ilyas optimis.
Melalui kegiatan Komsos ini, TNI bersama tokoh masyarakat dan ulama sepakat memperkuat semangat kebersamaan dalam menjaga persatuan, ketahanan sosial, dan keamanan daerah. Sinergi antara MUI Riau dan Kodam XIX/Tuanku Tambusai diharapkan menjadi contoh nyata kemanunggalan TNI-Rakyat dalam menghadapi tantangan kebangsaan di era digital, termasuk penyebaran hoaks dan paham radikal.
MUI Riau mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam upaya meningkatkan kesadaran kolektif terhadap bahaya hoaks dan radikalisme. Beberapa langkah awal yang disepakati antara MUI dan Kodam XIX/TT mencakup perkuatan dialog antar-agama, pelatihan literasi digital bagi umat, dan pembentukan posko bersama untuk mendeteksi dini penyebaran paham menyimpang. Dengan demikian, diharapkan Riau dapat menjaga keutuhan sosial, memperkuat kerukunan antar-umat beragama, dan menghadapi tantangan zaman dengan lebih tangguh.***(rls)