Riauterkini- INDRAGIRI HILIR - Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) bersama Perempuan Masyarakat Adat Suku Duanu menanam 10.000 bibit mangrove di pesisir Dusun Sungai Bandung, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Merah, Sabtu (22/11/25).

Aksi puncak peringatan Hari Pohon Sedunia 2025 yang berlangsung pukul 09.00–15.30 WIB ini difokuskan untuk memulihkan kawasan pesisir yang mengalami abrasi dan intrusi air laut dalam beberapa tahun terakhir.

Mangrove bagi Suku Duanu merupakan bagian penting dari identitas dan keberlanjutan hidup mereka, selaras dengan semboyan “Hoyyu Baru Buat Betedoh, usah ditebang bia nyu Tumboh” yang mengajarkan bahwa mangrove harus dijaga dan dirawat untuk keberlanjutan generasi.

Ketua BDPN, Zainal Arifin Hussein, menegaskan komitmen masyarakat adat dalam menjaga ekosistem pesisir.

“Mangrove adalah tameng ekonomi masyarakat pesisir. Kalau mangrove rusak, rumah, kebun, dan mata pencaharian masyarakat ikut terancam. Hari ini perempuan Duanu menunjukkan bahwa masyarakat adat bukan objek kegiatan, tetapi menjadi penggerak utama pemulihan ekosistem. Ini langkah nyata kami untuk memastikan pesisir Indragiri Hilir tetap aman, lestari, dan bermanfaat bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Perwakilan perempuan Duanu, Ibu Reti, juga menegaskan peran penting perempuan.

“Perempuan Duanu adalah penjaga generasi dan penjaga alam. Dengan menanam mangrove, kami tidak hanya menanam pohon, tetapi menanam harapan, masa depan, dan keselamatan anak cucu kami. Mangrove ini adalah hidup kami,” ungkapnya.

Penanaman mangrove jenis Rhizophora dilakukan dengan metode jalur di area kritis seluas 2 hektare. Kegiatan ini melibatkan perempuan adat, generasi muda, dan masyarakat setempat, serta mendapat dukungan dari Kapolsek Tanah Merah IPTU Edi Saputra, SH., Sekcam Tanah Merah Suhirwan, S.Sos., M.Si., dan Kepala Desa Tanjung Pasir Amron, S.Pd., beserta sejumlah organisasi lingkungan dan mahasiswa.

Aksi ini turut mendukung target nasional FOLU Net Sink 2030, mengingat mangrove mampu menyerap karbon hingga lima kali lebih tinggi dibanding hutan daratan. Penanaman 10.000 bibit tersebut diharapkan memperkuat ketahanan pesisir terhadap perubahan iklim sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem Indragiri Hilir.***(pto)